Saga No gabai Bachan (Nenek Hebat dari Saga)


    
     Hey, hey! Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarokatu!!!
     Kembali lagi dengan gue, Alfin Falah dalam bukabookmu! Rajin-rajinlah membaca, karena dengan membaca make you be a big people. *mohon maaf kalo bahasa inggris gue kacau. Nah, kali ini gue akan mereview salah satu buku yang sangat berkesan buat gue. Kira-kira sekitar tiga tahun yang lalu, gue pergi ke toko buku sama ortu. Gue berfokus ke rak buku novel Jepang. Sedangkan ortu gue memilihkan salah satu buku motivasi buat gue, dan gue menolaknya, dan ortu gue bilang "Yaudah, cepetan pilih apa yang kamu mau." Nah, karena waktu itu gue gak ada referensi sedikitpun, gue langsung ambil salah satu buku yang sekiranya covernya gak muluk-muluk, tanpa lihat judul! Lalu akhirnya kami pun pulang, dan dalam perjalanan pulang, ban motor kami bocor!
     Loh, ini kok malah jadi curhat sih?! Oke, kembali ke buku diatas. Berawal dari buku yang asal milih, gue amat sangat menikmati ceritanya, sampai-sampai waktu pelajaran bahasa Arab di kelas, gue sempetin baca itu buku, dan hasilnya disita dan untungnya dikembalikan hari itu juga. *jangan ditiru. *tuh kan curhat lagi.
    Buku Saga No Gabai Bachan ini ditulis oleh insan televisi, seniman manzai yaitu pakdhe Yoshichi Shimada, yang nama aslinya adalah Akihiro Tokunaga! #jauh_banget . Buku ini diterbitkan pada tahun 2001 dan konon dalam waktu kurang dari satu tahun buku ini terjual 100.000 eksemplar di negeri asalnya! wuiiih.... Tapi, gue akui emang keren kok bukunya. Pakdhe Yoshichi Shimada menceritakan masa kecilnya yang amat sangat berat menurut gue. Tapi Pakdhe Yoshici Shimada kecil dengan polosnya ngikut aja sama kesusahan hidupnya, sehingga gak terasa sedih-sedih amat.
     Ceritanya, Pakdhe Yoshichi Shimada kecil, demi pendidikannya, dititipkan ke neneknya di Saga oleh ibunya secara paksa (baca hlm.24). Neneknya adalah orang yang amat sangat miskin dan bangga *unik
   
neneknya pakdhe yoshichi Shimada yang unik (nenek Osano)
     Nenek unik inilah yang banyak, atau mungkin tokoh utama yang dituliskan sama pakdhe Yoshichi Shimada. Nenek ini amat sangat bangga dengan kemiskinannya *mungkin maksudnya bersyukur yah. (baca hlm.67)
      Dalam buku ini, si nenek juga rada nyebelin di bab terakhir sebelum penutup (baca hlm.244-245). Diceritakan kalau Pakdhe Yoshichi Shimada yang beranjak dewasa pergi meninggalkan neneknya. Berikut percakapannya:
     Aku pun berpamitan pada punggung Nenek, "Nek, aku pergi ya."
     "Ya, pergilah."
     "Delapan tahun ini, terimakasih ya."
     "Ya, pergi sana.... ah, airnya..."
     Ketika aku mengintip sedikit ke balik punggung Nenek, aku melihat nenek sedang menangis. Rupanya Nenek berpura-pura sibuk dengan air dalam ketelnya, supaya dapat menutupi itu dengan mencipratkan air ke wajah.
     "Airnya.... airnya....," Ujarnya berkali-kali,
     "Nenek..."
     "Ya, pergi sana."
     "Aku akan datang saat liburan musim panas, karena itu jaga kesehatan ya."
     "Ya, pergi sana."
     "Kalau begitu, aku pergi dulu ya."
     Aku pun membelakangi Nenek dan mulai melangkah.
     Hari ini di musim semi, daerah sungai seperti biasa tenang dan damai. Dua ekor kupu-kupu putih kecil tampak terbang seperti saling mengejar diantara rerumputan.
     Di tikungan menuju jalan besar, aku berbalik menghadap ke belakang.
     "Nenek, baik-baik yaaa!"
     Ketika melambaikan tangan lebar-lebar, aku dapat melihat Nenek balas melambaikan tangan.
     "Ya, pergi sanaaa!"
     Ya sudahlah, demikian pikirku. Benar-benar Nenek yang keras kepala.
     "Aku pergi ke tempat ibu yaaa!" Kataku sambil sesekali melemparkan senyum ke arah Nenek dan melambaikan tangan lebar-lebar.
     Lalu aku kembali berjalan.
     Mungkin sekitar dua atau tiga langkah kemudian, aku dapat mendengar suara Nenek dari balik punggungku.
     "jangan pergiiiii!"

     :'-( Huhuhuhu... Sedih banget tuh.. Itu sedih apa nyebelin sih? huhuhu..... DRAMA ABISSS! Dari penafsiran gue, amanat dari buku ini adalah, bahwa dengan hidup sederhana, kita akan hidup jauh lebih tenang. Hidup dalam kemiskinan bukanlah penghalang bagi kita untuk sukses! Buktinya Pakdhe Yoshichi Shimada sekarang menjadi pelawak terkenal, seniman manzai yang keren.

     Oh, iya! Kembali lagi dengan Nenek Osano yang legendaris itu! Dalam buku ini, ada beberapa quote Nenek Osano yang gue pilih!
1) "Pelit itu payah! Hemat itu jenius!"
2) "Saat kita dibenci, itu berarti kita menonjol diantara yang lain."
3) "Kau tidak butuh celana renang untuk dilaut! Berenanglah dengan kemampuanmu sendiri!"
4) "Orang pintar maupun orang bodoh. Orang kaya maupun orang miskin. Lima puluh tahun kemudian, semua bakal sama-sama berusia lima puluh tahun."

     Nah, buku ini pokoknya keren deh. Mau tau lebih lanjut? Makannya beli buku, atau sering-sering nongkrong di perpustakaan!  Jangan nongkrong di WC mulu!

Ini spesifikasi bukunya.
Judul: Saga no Gabai Bachan
Penulis: Yoshichi Shimada
Penerbit: Kansha books
jumlah halaman: 245+hlm
ISBN: 978-602-97196-2-8

Oh, ya.,. untuk mengenal gue lebih lanjut, follow @ALFIIN_15 at twitter!!

Sering-seringlah baca buku, kawan!!!!!

Comments

Popular posts from this blog

SORRY I LOVE YOU book review

TOLONG, RADITH MEMBUAT SAYA BEGO!

NOVEL BIOGRAFI ENDANK SOEKAMTI : ANGKA 8