PULANG Book review

 

Hai, udah lama blog ini gak memunculkan postingan. Kira-kira sekitar beberapa bulan ini. Dua bulan ini juga, kegiatan padat banget, hampir setiap hari gak pulang dan tentunya, gak sempet baca buku dan membuat review-reiew di blog ini.
     Oke, go back on topic! Kali ini bukabookmu akan mengupas satu buku yang lahir dari pemikiran sang maestro, pakdhe Tere Liye. Well, siapa sih pakdhe Tere Liye ini? Mari kita mulai mengenal beliau bareng-bareng. Pakdhe Tere Liye, seharusnya sudah tidak asing ditelinga kita semua. Pasalnya, beliau sudah berkecimpung di jagad kepenulisan sejak tahun 2005 (menurut wikipedia). Karya-karyanya yang difilmkan antara lain: Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah.
Tere Liye (www.inddit.com)
"Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di tubuhnya. Juga mamakku, lebih banyak tangis dihati Mamak dibanding di matanya."
     Pulang. Bujang, adalah seorang anak tanpa alas kaki dari pasangan seorang perewa benama Samad dan seorang anak ulama bernama Midah. Bujang adalah manusia tanpa rasa takut. Jika manusia memiliki lima jenis emosi, yaitu bahagia, sedih, takut, jijik dan marah, Bujang hanya memiliki empat emosi. Dia tidak punya rasa takut.
     Semuanya berawal saat Tauke Muda, teman lama Bapak dari Bujang berkunjung ke rumah bujang untuk berburu babi hutan yang meresahkan warga. Saat itu, Mamak Bujang sore itu sedikit tidak rela melepas Bujang untuk ikut berburu bersama rombongan tauke muda. Rombongan mereka membunuh babi-babi hutan dengan sangat mudah, kecuali yang terakhir. Seekor babi yang lebih terlihat seperti monster. Babi hutan terakhir itu meluluhlantakkan rombongan pemburu Tauke Muda. Hanya tersisa satu orang, yaitu Bujang yang sebenarnya juga sudah payah dan terluka. Namun akhirnya, Bujanglah yang dapat menyelamatkan rombongan dari monster tersebut. Mulai hari itu, Bujang kehilangan satu jeni emosinya, yaitu "takut".
     Sore itu, Mamak dan Bapak Bujang kembali harus melepas putra tercintanya untuk yang kedua kalinya. Tauke Muda membawa Bujang ke kota. Tauke Muda sangat menyayangi Bujang. Menyekolahkannya, menyuruhnya belajar, belajar, dan belajar, bahkan sampai ke luar negeri. Namun bukan itu yang diinginkan oleh Bujang. Dia bercita-cita menjadi perewa seperti salah satu anak buah Tauke Muda yang menjadi sahabatnya, yaitu Basyir.
     Singkat cerita, akhirnya Tauke Muda mengijinkan Bujang berlatih menjadi perewa asalkan Bujang mau bersekolah. Dan akhirnya Bujang menjadi seorang perewa. Bukan perewa biasa, namun seorang perewa berpendidikan, memiliki intelektualitas yang tinggi, dan ditakuti. Karena itu, dia dipanggil Si Babi Hutan.
     Sayangnya, di tengah masa kejayaan Bujang si Babi Hutan, penghianatan besar terjadi. Penghianatan yang membunuh Tauke Muda, dan melukai hati dan fisik Bujang. Namun, penghianatan besar itulah yang membawa Bujang pada kepulangan. Kepulangan jiwa, kepulangan batin..



Kata-kata/quote favorit:
1) "Kau boleh melupakan Mamak, kau boleh melupakan seluruh kampung. Melupakan seluruh didikan yang Mamak berikan. Melupakan agama yang Mamak ajarkan diam-diam jika Bapak kau tidak ada dirumah..." Mamak diam sejenak, menyeka hidung. "Mamak tahu kau akan jadi apa di kota sana.... Mamak Tahu... Tapi,, tapi apa pun yang kau lakukan disana, berjanjilah Bujang, kau tidak akan makan daging babi atau daging anjing. Kau akan menjaga perutmu dari makanan haram dan kotor. Kau juga tidak akan menyentuh tuak dan segala minuman haram." Paragraf 5 halaman 24.

2) "Berjanjilah kau akan menjaga perutmu dari semua itu, Bujang. Agar... Agar besok lusa, jika hitam seluruh hidupmu, hitam seluruh hatimu, kau tetap punya satu titik putih, dan semoga itu berguna. Memanggilmu pulang." Paragraf 7 halaman 24

3) "Lebih cepat, Bujang! Kau lari macam ibu-ibu sedang megandung." Paragraf 4 halaman 97

4) "Baiklah, aku ikut. Aku bosan setiap hari memotong cumi atau memukuli udang. Lama sekali aku tidak menembaki para penjahat." White mengambil kertas itu. Paragraf 6 halaman 115.

5) Aku tertawa mendengarnya, "Kau lupa, White. Dalam dunia ini, kita juga adalah penjahatnya. Kau bukan lagi marinir."

6) Tuanku Imam benar. Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam kita. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya, memulai bab yang baru bersama matahari terbit. Paragraf terakhir halaman 345

     BAB YANG MENGARUKAN: 25.EPILOG: PULANG halaman 399

 At last, thanks for read this review. Dont forget to subscribe, or coment, or ninggalin jejak. Jangan lupa budayakan beli buku yang ori......


Definisi buku:
Judul: Pulang
Penulis:Tere Liye
Penerbit: REPUBLIKA ( www.republikapenerbit.com )
Jumlah halaman:406 (+lembaran kosong&cover)
Editor: Triana Rahmawati
ISBN: 9786020822129

Comments

Popular posts from this blog

SORRY I LOVE YOU book review

TOLONG, RADITH MEMBUAT SAYA BEGO!

Kesadaran Membaca Bagi Siswa Indonesia